Peluang usaha budidaya jeruk purut ternyata dapat menjadi peluang usaha yang cukup menjanjikan. Namun, fenomena ini tak dibaca dengan baik oleh kebanyakan orang. “Dalam negeri saja, kita masih kesulitan mencari jeruk purut. Padahal permintaan tak hanya datang dari dalam negeri. Terlebih, untuk perusahaan yang bahan produksinya berbahan dasar jeruk purut,”


Di Thailand, jeruk purut merupakan komoditas penting, dan sudah dibudidayakan secara massal dalam skala komersial. Meskipun daun dan kulit buah jeruk purut bisa digunakan sebagai bumbu dalam keadaan kering, para juru masak di Thailand, cenderung menyukai daun dan kulit buah yang masih segar. Karenanya, komoditas daun jeruk purut diperlukan dalam keadaan segar, setiap hari, namun dalam volume yang terbatas. Dalam kemasan dan ruang penyimpanan yang baik, daun jeruk purut bisa bertahan selama sekitar satu minggu. Sementara buah dalam keadaan utuh, bisa bertahan untuk jangka waktu sekitar dua minggu.

Analisis Peluang Usaha Budidaya Jeruk Purut

Dengan luas 1 Ha, setiap tahun minimal panen 10 ton daun jeruk purut. Panen dilakukan tiap 6 bulan sekali. Harga daun jeruk purut Rp 17.000,-/kg dan batangnya pun dihargai Rp 1.000,-/kg untuk disuling. Sedangkan untuk buah dihargai Rp 10.000,-/kg. Sehingga kita bisa menjual daun, buah dan batangnya. Dengan biaya produksi Rp 30 juta per tahun dan penjualan Rp 170 Juta per tahun, kita mampu meraup keuntungan bersih Rp 140 juta belum ditambah penjualan dari batang untuk minyak atsiri. 

Proses Tanam Jeruk Purut

Sebagai persyaratan benih bibit jeruk purut yang baik dan direkomendasikan ditanam berasal dari perbanyakan vegetatif, yaitu berupa penyambungan tunas pucuk (grafting). Sebelum menanam bibit jeruk purut, sebaiknya perhatikan luas halaman. Hitung pula, berapa pohon yang akan ditanam, sebaiknya jarak tanamnya diatur sekitar 1,5 x 1,5 meter. Berikutnya adalah membuat lubang tanam. Buat lubang berbentuk segi empat berukuran 75 x 75 cm. Galilah tanah sedalam 30 cm. Tanah hasil galian ini (disebut tanah atas) diletakkan di sebelah kiri. Kemudian, perdalam lubang itu menjadi 60 cm. Tanah galian yang ini (tanah bawah) ditaruh di sebelah kanan. Ambil pupuk kandang, 30 kg dan 250 gram NPK per pohon, lalu bagi dua. Masing-masing ditaburkan pada tanah galian tadi. Setelah itu, biarkan lubang tanam dalam waktu 2 minggu. Maksudnya, di samping untuk memasukkan sinar matahari, juga untuk mengeluarkan gas-gas beracun dari dalam tanah. Setelah dua minggu, masukkan tanah bawah (sebelah kanan) lebih dahulu ke dalam lubang tanam, disusul tanah atas (sebelah kiri).

Siapkan bibit jeruk purut dalam polybag. Lalu, gali tempat penanaman seukuran daun cangkul. Sebelum bibit dikeluarkan, sebaiknya disiram hingga cukup basah. Setelah itu, keluarkan bibit. Hati-hati, jangan sampai akarnya rusak. Masukkan tepat di tengah-tengah lubang tanam dengan posisi tegak, lalu padatkan tanah di sekitar pangkal batang bibit. Siram sampai basah. Sebaiknya, pasanglah bilah bambu atau kayu penyangga di sisi kiri dan kanan batang bibit tersebut.

Perawatan Dasar Jeruk Purut

Dalam proses budidaya jeruk purut, pada dasarnya tak banyak perbedaan dengan perlakuan jeruk pada umumnya. Penerapan beberapa treatment yang dapat dilakukan, diantaranya adalah:

1. Pemangkasan Cabang Jeruk Purut ada 2 jenis: pertama: pemangkasan dasar, merupakan pemangkasan yang dilakukan setelah tinggi tanaman telah melebihi 60 cm. Ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan percabangan dan bentuk pohon yang lebih baik, agar selanjutnya dapat berproduksi optimal dan memudahkan perawatan kebun. Pemotongan batang utama, pemeliharaan tunas, kemudian pemilihan dan pemeliharaan cabang utama merupakan tahapan pemangkasan dasar, kedua; pangkas pemeliharaan, dilakukan bersamaan atau setelah panen. Tujuannya, untuk menjaga kesehatan, kestabilan produksi dan kualitas buah, serta untuk peremajaan dan pembentukan profil pohon.
2.  Penjarangan Buah Jeruk Purut. Penjarangan pada pohon yang mempunyai buah lebat bertujuan untuk memperbaiki kualitas buah dan kestabilan pada musim panen berikutnya. Artinya, waktu yang ideal untuk proses penjarangan dilakukan pada saat diameter buah mencapai 1-2 cm.

Analisis Biaya Produksi Budidaya Jeruk Purut
  • Sewa lahan 15 tahun               @ Rp 1.000.000  Rp 15.000.000
  • Bibit 400 tanaman                   @ Rp 5.000         Rp 2.000.000
  • Pupuk Kandang 67 m2           @ Rp 15.000      Rp 1.005.000
  • Pupuk NPK Pelangi 100 kg    @ Rp 5.000        Rp 500.000
  • Pupuk Phonska                      @ Rp 5.000        Rp 325.000
  • Pupuk Daun 3 liter                  @ Rp 54.000       Rp 162.000
  • Obat dan Pestisida                                          Rp 3.000.000
  • Peralatan Rp 500.000 (+)
Jumlah Total Produksi                                         Rp 21.382.000